Berbicara kewajiban Jumat, tidak bisa dilepaskan dengan Surat al-Jum’ah ayat 9-10. Hampir semua kitab fiqih menyebutkan ayat tersebut ketika menjelaskan dalil pensyariatan Jumat. Ayat yang dimaksud adalah يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ، فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللهِ وَاذْكُرُوا اللهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ “Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jumat, maka bersegeralah kalian kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” QS. Al-Jum’ah, ayat 9-10 Di dalam ayat di atas setidaknya memuat beberapa hal. Pertama, perintah bersegara menuju tempat Jumat saat azan Jumat berkumandang. Kedua, larangan jual beli saat azan Jumat berkumandang. Ketiga, perintah bertebaran di muka bumi ketika shalat Jumat telah ditunaikan. Perintah bersegara menuju tempat Jumatan dan larangan jual beli saat azan Jumat berkumandang telah diuraikan panjang lebar oleh ulama fiqih, yang pada kesimpulannya merumuskan kewajiban menyiapkan diri berjumatan dan keharaman melakukan aktivitas yang dapat melalaikan Jumat saat azan Jumat berkumandang. Yang tidak banyak disinggung ulama fiqih adalah perintah untuk bertebaran di muka bumi usai shalat Jumat. Apakah arti dari perintah tersebut? Apakah berimplikasi wajib sebagaimana umumnya kata perintah? Dalam menjelaskan hal ini setidaknya bisa dibahas dua hal. Pertama, petunjuk kata perintah. Kata perintah di dalam ayat di atas termasuk jenis perintah memperbolehkan al-amru lil ibahah. Maksudnya kata perintah yang dipahami memperbolehkan sebuah aktivitas, bukan mewajibkan. Bertebaran di bumi setelah menunaikan shalat Jumat adalah sebuah rukhsah dispensasi/ keringanan yang diberikan Allah untuk umat Islam. Penjelasan para ulama tafsir dalam hal ini senada. Dari sekian pakar tafsir mulai dari periode kuno hingga kontemperor mengungkapkan hal yang sama. Al-Imam Abu Ja’far Muhammad bin Jarir al-Thabari, misalnya, menjelaskan القول في تأويل قوله تعالى فإذا قضيت الصلاة فانتشروا في الأرض وابتغوا من فضل الله واذكروا الله كثيرا لعلكم تفلحون “Penjelasan firman Allah, apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” يقول تعالى ذكره فإذا قضيت صلاة الجمعة يوم الجمعة، فانتشروا في الأرض إن شئتم، ذلك رخصة من الله لكم في الذي قلنا في ذلك قال أهل التأويل. “Allah berfirman, bila telah ditunaikan shalat Jumat di hari Jumat, maka bertebaranlah di muka bumi jika kalian berkehendak. Demikian ini adalah dispensasi dari Allah untuk kalian. Dan penjelasan yang aku sampaikan ini juga disampaikan oleh para pakar tafsir.” Al-Imam Abu Ja’far Muhammad Bin Jarir al-Thabari, Tafsir al-Thabari, juz 23, hal. 384 al-Imam al-Syafi’i mengatakan والأمر في الكتاب والسنة وكلام الناس يحتمل معاني أحدها أن يكون الله عز وجل حرم شيئا ثم أباحه فكان أمره إحلال ما حرم كقول الله عز وجل {وإذا حللتم فاصطادوا} [المائدة 2] وكقوله {فإذا قضيت الصلاة فانتشروا في الأرض} [الجمعة 10] الآية “Kata perintah di dalam Al-Qur’an dan hadits, sesuai penjelasan para ulama, memungkinkan beberapa arti, di antaranya bahwa Allah mengharamkan perkara kemudian memperbolehkannya, maka memerintahkannya adalah menghalalkan perkara yang semula diharamkan, seperti firman Allah “Bila kalian telah tahallul, berburulah” dan seperti firman Allah “Bila shalat Jumat telah ditunaikan, maka bertebaranlah di muka bumi.” al-Imam Muhammad bin Idris al-Syafi’i, Tafsir al-Imam al-Syafi’i, juz 2, hal. 521. Mengapa kata perintah dalam hal ini diarahkan kepada kesimpulan mubah, bukan wajib? Syekh Abu Manshur al-Maturidi menjelaskan bahwa hal tersebut sesuai dengan teori dalam bab perintah bahwa setiap kata perintah yang disampaikan setelah larangan, maka memberi petunjuk ibahah memperbolehkan. Sebelum Allah memerintahkan bertebaran di bumi, Allah terlebih dahulu melarangnya. Larangan bertebaran di bumi berlaku ketika Jumat belum selesai ditunaikan, kemudian perintah bertebaran di bumi konteksnya adalah setelah selesai menjalankan Jumat. Syekh Abu Manshur al-Maturidi mengatakan وقوله - عز وجل - فإذا قضيت الصلاة فانتشروا في الأرض وابتغوا من فضل الله واذكروا الله كثيرا لعلكم تفلحون 10 أي رحمة الله؛ هذا خرج في الظاهر مخرج الأمر، ولكنه في حكم الإباحة عندنا؛ لأن هذا أمر خرج على أثر الحظر، “Firman Allah “apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”, maksudnya beruntung mendapat rahmat Allah. Ayat ini secara lahir dibentuk dalam kata perintah, namun berada dalam hukum ibahah memperbolehkan menurut pendapat kami Ahlussunnah wal Jamaah, sebab ini adalah perintah yang disebutkan setelah larangan.” والأصل المجمع عليه عندهم أن كل أمر خرج على أثر الحظر فهو في حكم الإباحة، وما خرج مخرج الإباحة فإن الحكم فيه يتصرف على تصرف الأحوال، فإن كانت الحالة توجب فرضيته كان فرضا، وإن كانت توجب واجبا فواجب، وإن أدبا فأدب “Dasar yang disepakati ulama Ahlus Sunnah wa al-Jamaah adalah bahwa setiap perintah yang disebutkan setelah larangan, maka berada dalam hukum ibahah memperbolehkan. Setiap hal yang berada dalam ibahah, maka hukumnya disesuaikan dengan kondisi. Bila kondisinya menuntut fardlu, maka hukumnya fardlu, bila wajib, maka hukumnya wajib, bila berkaitan dengan etika, maka menyesuaikan hukum etika.” Syekh Abu Manshur al-Maturidi, Ta’wilatu Ahlus Sunnah, juz 10, hal. 14. Kedua, maksud bertebaran di bumi yang diperintahkan. Bertebaran di bumi ada dua tafsir. Pendapat pertama mengatakan maksudnya adalah bertebaran untuk berdagang dan membelanjakan harta untuk memenuhi kebutuhan. Pendapat kedua, bertebaran untuk menjenguk orang sakit, melayat jenazah, dan bersilaturahim. Al-Imam al-Baghawi menegaskan قوله عز وجل فإذا قضيت الصلاة فانتشروا في الأرض، أي إذا فرغ من الصلاة فانتشروا في الأرض للتجارة والتصرف في حوائجكم، وابتغوا من فضل الله، يعني الرزق وهذا أمر إباحة كقوله وإذا حللتم فاصطادوا [المائدة 2] ـ “Firman Allah, bila telah ditunaikan shalat Jumat, maka bertebaranlah di bumi, maksudnya bila telah selesai shalat Jumat, maka bertebaranlah di bumi untuk berdagang dan mengalokasikan harta untuk kebutuhan kalian, dan carilah dari anugerah Allah, maksudnya rezeki. Demikian ini adalah perintah ibahah memperbolehkan, seperti dalam firman Allah “Bila kalian telah tahallul, maka berburulah.” قال ابن عباس إن شئت فاخرج وإن شئت فاقعد وإن شئت فصل إلى العصر “Sahabat Ibnu Abbas berkata, bila kamu berkehendak, maka keluarlah, bila kamu berkehendak, maka duduklah, bila kamu berkehendak, shalatlah sampai Ashar.” وقيل فانتشروا في الأرض ليس لطلب الدنيا ولكن لعيادة مريض وحضور جنازة وزيارة أخ في الله “Dikatakan dalam sebagian pendapat, maka bertebaranlah di bumi bukan untuk mencari dunia, tetapi untuk menyambangi orang sakit, melayat jenazah dan mengunjungi saudara karena Allah.” Al-Imam al-Baghawi, Tafsir al-Baghawi, juz 5, hal. 93 Namun demikian, dua tafsir tersebut tidak bisa kita pahami bertentangan, sebab keduanya sepakat bahwa bertebaran di bumi, baik berkaitan dengan urusan mengais rezeki, beribadah atau kegiatan sosial, hukumnya diperbolehkan. Sebab aktivitas tersebut dilakukan setelah selesai melaksanakan Jumat. Walhasil, substansi bertebaran di bumi usai menunaikan Jumat yang dimaksud adalah izin dari syariat untuk melanjutkan aktivitas sehari-hari, bisa urusan kerja, mencari ilmu, beristirahat dan lain sebagainya. Pesan yang ditekankan oleh Allah dalam ayat di atas adalah agar seorang Muslim meluangkan waktunya di hari Jumat untuk menjalankan kewajiban Jumat. Setelah ibadah Jumat ditunaikan, mereka dipersilahkan untuk melanjutkan aktivitasnya masing-masing. Wallahu a’lam. Ustadz M. Mubasysyarum Bih, Dewan Pembina Pesantren Raudlatul Qur’an, Geyongan Arjawinangun Cirebon Jawa Barat Silakan akses beragam fitur bermanfaat Al-Qur'an, Yasin & Tahlil, Maulid, Ensiklopedia NU, Ziarah, Video, artikel keislaman, dan lain-lain di NU Online Super App. Instal sekarang Android dan iOS.
Kedua yaitu ilmu pengetahuan sejarah dimana al-Qur’an memotivasi manusia untuk mengadakan perjalanan di muka bumi dan menelaah apa yang telah terjadi pada peradaban masa lalu dan mengapa mereka bangkit kemudian jatuh. Ketiga, adalah illmu pengetahuan tentang manusia itu sendiri. “Katakanlah:"Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi.
Apa Tujuan Di Balik Perintah Mengadakan Perjalanan Di Muka Bumi Koleksi admin mengenai Apa Tujuan Di Balik Perintah Mengadakan Perjalanan Di Muka Bumi. Maka apakah mereka tiada mengadakan perjalanan di muka bumi lalu memperhatikan betapa kesudahan orang orang yang sebelum mereka. Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi lalu memperhatikan betapa kesudahan orang orang yang sebelum mereka. Surah Ar Rum Wikipedia Bahasa Indonesia Ensiklopedia Bebas Gambar Dari Haji Wikipedia Bahasa Indonesia Ensiklopedia Bebas Gambar Dari Go2dqu9qtih5bm Gambar Dari Santhy Agatha Sleep With The Devil Vlr0rv1y6plz Gambar Dari Pdf Pcm 07 2010 Pdf Qn8rkmy2kkl1 Gambar Dari Modul 8 Kb 4 Gambar Dari Kita harus mengerti agar perjalanan hidup ini terarah dan kita akan lebih siap dalam menghadapi rintangan rintangan yang mungkin terjadi selama menempuh perjalanan ini. Apa tujuan di balik perintah mengadakan perjalanan di muka bumi. Iklan tanyakan detil pertanyaan. Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan manusia supaya allah merasakan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan mereka agar mereka kembali ke jalan yang benar. 5 poin apa tujuan di balik perintah mengadakan perjalanan di muka bumi. Dan perumpamaan perumpamaan itu kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir. Mereka itu adalah lebih hebat kekuatannya daripada mereka dan lebih banyak bekas bekas mereka di muka bumi maka allah mengazab mereka disebabkan dosa dosa mereka. Menembus atau melintasi langit dengan sulthon power kekuatan perjalanan manusia ke tempat lain di bumi ke planet lain ke galaksi lain. Dari evinursita 28012018 masuk untuk menambahkan komentar. Kalau sekiranya kami menurunkan al quran ini kepada sebuah gunung pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada allah. Rupanya telah menjadi takdir bahwa manusialah yang bakal memegang tugas tertinggi dan termulia di muka bumi ini yaitu sebagai khalifah bumi. Maksud ayat di atas adalah bahwa para malaikat meminta diberitahukan hikmah di balik penciptaan mereka padahal makhluk tesebut menurut perkiraan mereka akan mengadakan kerusakan di muka bumi dan menumpahkan darah sedangkan mereka selalu taat kepada nya bertasbih dengan memuji nya dan mengagungkan nya dengan semua sifat sempurna dan sifat. Perintah untuk memperhatikan apa yang ada di langit dan di bumi tentu bukan berarti sebatas memperhatikan semata. Perintah ini juga mengandung makna mempelajari menggali potensi yang ada dan menggunakan ilmu pengetahuan yang diperoleh untuk kebaikan manusia dengan akal yang telah dikaruniakan allah swt. Baik bagi kita yang berada di indonesia maupun yang di balik bumi indonesia yaitu di amerika. Apa apa yang terjadi di bumi atau pada dirimu sendiri semuanya sudah tertulis dalam kitab. Masuk daftar sekolah menengah pertama. Adalah orang orang yang sebelum mereka itu lebih hebat kekuatannya dan lebih banyak bekas bekas mereka di muka bumi maka apa yang mereka usahakan itu tidak dapat menolong mereka. Demikian pula dengan perjalanan hidup manusia di dunia ini kemana tujuan hidup ini dan apa hakekat dari perjalanan hidup ini. Lakukanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang orang yang dulu. Maka apakah mereka tiada mengadakan perjalanan di muka bumi lalu memperhatikan betapa kesudahan orang orang yang sebelum mereka. Apa tujuan di balik perintah mengadakan perjalanan di muka bumi. Adalah orang orang yang sebelum mereka itu lebih hebat kekuatannya dan lebih banyak bekas bekas mereka di muka bumi seperti gedung gedung dan bangunan bangunan lainnya sebagai peninggalan mereka maka apa yang mereka usahakan itu tidak dapat menolong mereka. Itulah yang dapat kami bagikan terkait apa tujuan di balik perintah mengadakan perjalanan di muka bumi. Admin blog Daftar Tujuan 2019 juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait apa tujuan di balik perintah mengadakan perjalanan di muka bumi dibawah ini. Mutiara Hikmah Deparment Of Islamic Economics Gambar Dari S2xjyyjwlyl1m Gambar Dari Corona Virus Safety Kewaspadaan Dan Pencegahan Penyebaran Gambar Dari B9pafho3lsnkmm Gambar Dari Strategi Pemasaran Agen Travel Biro Perjalanan Gambar Dari School Of Management Usm Posts Facebook Gambar Dari 0 Buku Manajemen Mak 165 197 Pdf 4qz3ggn8nw0k Gambar Dari Sm Entertainment Wikipedia Bahasa Indonesia Ensiklopedia Bebas Gambar Dari Wijkenstelsel Passenstelsel Mula Stigma Eksklusif Orang Gambar Dari Gua Leang Di S Way Gambar Dari 0 Buku Manajemen Mak 165 197 Pdf 4qz3ggn8nw0k Gambar Dari Melawan Virus Corona Dengan Uzlah Gambar Dari Apa Tujuan Di Balik Perintah Mengadakan Perjalanan Di Muka Bumi Gambar Dari Sekian penjelasan yang bisa admin berikan mengenai apa tujuan di balik perintah mengadakan perjalanan di muka bumi. Terima kasih telah berkunjung ke blog Daftar Tujuan 2019. Postingan populer dari blog ini Nomor Yang Anda Tuju Sedang Memblokir Semua Panggilan Masuk Artinya Inilah yang anda cari tentang Nomor Yang Anda Tuju Sedang Memblokir Semua Panggilan Masuk Artinya. Arti dari panggilan anda sedang dialihkan mohon menunggu itu bisa diatur. Buka aplikasi telepon. Cara Blokir Telepon Sms Di Android Secara Otomatis Dan Manual Gambar Dari Pengalihan Panggilan Dan Berdering Bersamaan Ios Dukungan Office Gambar Dari Penyebab Telkomsel Nomor Yang Anda Tuju Sedang Tidak Dapat Gambar Dari Cara Mengetahui Apakah Nomor Anda Diblokir 10 Langkah Gambar Dari Malay Eljq88y09v41 Gambar Dari Cara Blokir Telepon Sms Di Android Secara Otomatis Dan Manual Gambar Dari Bila fitur ini aktif maka telpon sms mms ata Collect Sms Telkomsel Pesan Anda Tidak Diteruskan Ke Nomor Tujuan Berikut detail informasi tentang Collect Sms Telkomsel Pesan Anda Tidak Diteruskan Ke Nomor Tujuan. Jadi jangan disamakan nomor pusat layanan sms operator a dengan operator b pastinya kedua pusat operator berbeda. Nomor tidak bisa dihubungi. Cara Memblokir Panggilan Dan Sms Di Samsung Galaxy A30 Hybrid Gambar Dari Halo Limit Telkomsel Gambar Dari Mobile Banking Telkomsel Gambar Dari Cara Mudah Collect Call Dan Sms Telkomsel Gambar Dari Indonesian Idf 2nv8e8emjrlk Gambar Dari Tips Gratis Sms An Seumur Hidup Youtube Gambar Dari Asal pulsa bener bener habis maka nanti dipenerima pesan akan ada notifikasi membayar tagihan sms sobat Apa Itu Tujuan Sasaran Dan Target Dalam Proposal Inilah yang anda cari tentang Apa Itu Tujuan Sasaran Dan Target Dalam Proposal. Tujuan proposal proposal merupakan rencana dan gambaran dalam bentuk rancangan kerja yang disusun secara sistematis rinci dan mendetailtujuan dan fungsi proposal penting untuk memberi gambaran dan proyeksi sebuah kegiatan atau penelitian yang akan dilakukan serta untuk mendapatkan dukungan perizinan dana dan sponsor dari pihak pihak terkait. Uji target pasar anda. 10 Contoh Proposal Yang Baik Dan Benar Terbaru 2019 Gambar Dari Program Kerja Pengertian Tujuan Manfaat Jenis Tahapan Gambar Dari Http Www Utm My Ipasa Files 2017 02 Bahagian 2 Epigcbhcs Pdf Gambar Dari Pengertian Proposal Unsur Unsur Dan Tujuan Jagad Id Gambar Dari Pengertian Proposal Dan Unsur Unsurnya
Khutbah Iاَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ مَنْ تَوَكَّلَ عَلَيْهِ بِصِدْقِ نِيَّةٍ كَفَاهُ وَمَنْ تَوَسَّلَ إِلَيْهِ بِاتِّبَاعِ شَرِيْعَتِهِ قَرَّبَهُ وَأَدْنَاهُ وَمَنِ اسْتَنْصَرَهُ عَلَى أَعْدَائِهِ وَحَسَدَتِهِ نَصَرَهُ وَتَوَلاَّهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ حَافَظَ دِيْنَهُ وَجَاهَدَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ أَمَّابَعْدُ أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهِاُوْصِيْنِيْ نَفْسِىْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَMa'asyiral Muslimin RahimakumullahAl-Qur'an merupakan kitab suci yang tidak hanya bernilai ibadah bagi pembacanya, tapi sekaligus menjadi sumber inspirasi, motofasi hidup, penyemangat dalam bekerja dan berkarya serta menjadi pedoman arah dalam bidang apapun baik sosial-kemasyarakatan, ekonomi, politik, pendidikan, dan bidang-bidang lainnya. Hal itu dengan syarat jika ia kita pelajari dengan tekun. Maka pada kesempatan khutbah Jumat kali ini perkenankanlah kami untuk mencoba mengupas salah satu dari mutiara Al-Qur'an yang diantaranya menerangkan tentang tugas Kepemimpinan dan Tanggungjawab manusia selaku Khalifah Tuhan di alam dunia ini, yang termaktub dalam surat Al-Baqarah ayat 30 وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً. قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ. قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَYang artinya "Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, sesungguhnya Aku hendak menjadikan satu khalifah di muka bumi. Mereka malaikat berkata, apakah Engkau hendak menjadikan di bumi itu siapa yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji-Mu dan menyucikan-Mu? Tuhan berfirman, sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." Betapa eloknya penuturan Allah dalam ayat tersebut, di mana Ia menggunakan metode qishshah atau berkisah yang mencerminkan keindahan sastranya yang jujur, suatu cerita yang tidak dibuat-buat sebagaimana karya fiksi, melainkan demi penyampaian kebenaran yang sentral yang terkandung dalam ayat tadi ialah maklumat atau berita didaulat atau diangkatnya manusia oleh Allah sebagai Khalifah atau Wakil Tuhan di muka bumi ini; yaitu ditetapkannya manusia sebagai pemakmur, pengatur dan pengelola sistem kehidupan di panggung dunia ini. Supaya tercipta kehidupan yang harmonis, damai, tentram dan sejahtera serta memperoleh kebahagian hidup di dunia hingga akhirat. Dipilihnya manusia oleh Allah sebagai khalifah, bukannya memilih makhluk lain seperti jin, malaiakat apalagi hewan, lantaran hanya manusialah yang memiliki kelayakan dan kepantasan menjadi pemimpin, mengelola alam, dengan aneka kelebihan dan potensi yang dipunyai manusia seperti akal dan intuisi. Manusia sebagai makhluk paling istimewa di antara makhluk lainnya lantaran dikaruniai akal budi dan perasaan hati, sehingga dari waktu ke waktu senantiasa mampu menciptakan kemajuan-kemajuan yang mencengangkan dalam berbagai bidang khususnya semenjak umat manusia mulai mengenal tulisan yang selanjutnya dikenal dengan nama zaman sejarah. Akal budi inilah yang membedakan antara hewan dan manusia, sebagaimana pernyataan para ahli mantiq atau logika yang merujuk pada tesisnya Aristoteles "Al insaanu hayawanun naatiq" manusia adalah hewan yang mampu mengapa hewan dari zaman batu, zaman bahula hingga era kemajuan teknologi dan informasi sekaramg ini keberadaannya sama saja, tetap begitu-begitu saja, tetap telanjang, tetap tak tahu etika, tetap bodoh. Sementara manusia walau di zaman batu nyaris sama dengan hewan karena begitu primitifnya, tapi lambat laun, setahap demi tahap semakin berkebudayaan dan berperadaban, makin progresif, mampu membuat pakaian, senjata, membangun rumah permanen hingga merancang kendaraan dan alat komunikasi yang canggih. Dahulu, berabad-abad lamanya manusia hanya dapat bepergian dalam jarak yang yang dapat dicapainya dengan jalan kaki. Sekedar contoh di tahun 1967, 108 juta orang Amerika tercatat masih mengadakan 360 juta perjalanan yang melebihi sehari semalam dan dalam jarak lebih 100 kilo meter dari rumahnya. Berkat meningkatnya peradaban manusia kecepatan pada abad 20 dengan diciptakannya alat-alat pengangkutan moderen menyebabkan perpindahan manusia menjadi soal biasa dan jauhnya jarak antara satu tempat dengan tempat lainnya tidak lagi menjadi masalah. Demikian pula tentang perkembangan cara berkomunikasi, beribu-ribu tahun lamanya manusia hanya menggunakan teriakan alami atau suara gong, atau menggunakan surat-menyurat untuk menyampaikan pesan kepada orang yang berada di daerah yang saling berjauhan. Tapi kini seiring dengan pesatnya kemajuan informasi dan teknologi seakan luasnya dunia sudah tanpa sekat dan jarak lagi. Singkat kata pada akhirnya manusia berkat berbagai bakat anugerah dari Allah terutama naluri berpikir, sebagaimana kita saksikan sendiri hari ini telah hidup dalam suatu zaman yang penuh dengan sarana yang serba canggih, yang memudahkan segala kebutuhan hidup manusia berkat pesatnya kemajuan dalam bidang industri, teknologi dan komunikasi. Sidang jama'ah shalat Jumat yang dimuliakan AllahKembali ke ayat yang tengah kami baca, setelah Allah memberitau kepada malaikat bahwa akan diciptakan makhluk bernama manusia yang akan diangkat menjadi khalifah, mereka para malaikat balik bertanya sembari mengira bahwa makhluk manusia ini diprediksi kelak akan membikin kerusakan, kekacauan dan saling menumpahkan darah. Rupanya Malaikat beranggapan bahwa alam dunia hanya dibangun dengan tasbih dan tahmid saja, sebagaimana yang telah mereka perankan kala itu. Menjawab pertanyaan mereka Allah menjawab dengan singkat tanpa membenarkan ataupun menyalahkannya, karena memang akan ada di antara yang diciptakannya itu yang berbuat seperti apa yang diduga malaikat. Allah menjawab singkat" Sesunggunya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."Dan dalam faktanya sekarang dengan melihat pada realitas pengalaman sejarah umat manusia dari masa ke masa memang tidak sedikit golongan manusia yang suka berperang, hobi menumpahkan darah atas sesama manusia hanya dengan alasan untuk menguasai kekayaan hasil bumi. Perang dunia I dan Perang dunia II dua pada pada awal abad 20 hakikatnya adalah perang merebutkan materi kekayaan antar bangsa khususnya oleh bangsa-bangsa Eropa yang saling hendak memperluas daerah koloni dan jajahannya di kawasan Asia dan Afrika tak kecuali di Nusantara. Betapa banyaknya korban yang meninggal akibat perang memperebutkan daerah jajahan ini, mereka yang mati tidak Cuma kalangan tentara tapi juga rakyat biasa. Sekedar satu contoh ketika dua kota di Jepang yaitu kota Nagasaki dan Herosima dijatuhi bom atom oleh Amerika, jumlah korban yang mati waktu itu ternyata jauh melebihi jumlah korban bencana alam Tsumani yang melanda Aceh tahun 2004. Sejarahwan mencatat orang yang meninggal akibat bom atom di dua kota Jepang itu mencapai lebih dari 200 ribu jiwa. Itu baru akibat bom atom. Belum menghitung kekejaman Hitler di Jerman yang membantai dan berusaha melenyapkan orang Yahudi, padahal kekerasan ini Cuma soal rasisme, perbedaan ras, saling mengaku rasnya paling mulia. Ternyata didaulatnya manusia menjadi khalifah tidak melulu dibekali oleh kemampuan intlektual semata, tapi supaya benar-benar mampu mengemban tanggungjawab kepemimpinanya di dunia ini dan agar semua kelebihan yang dimiliki manusia tidak digunakan untuk hal-hal yang bersifat merusak dan negatif seperti yang diperkirakan malaikat, maka manusia diikat, dikontrak secara tauhid oleh Allah melalui kesediaan manusia menerima amanah, tanggung jawab ketika mahkluk lain, langit, bumi, gunung dan sungai-sungai menolak amanah yang berat soal ini di surat lain, surat Al-Ahzab ayat 72 , Al-Qur'an menarasikan hal ini dengan sangat-sangat dramatis, begitu mengesankan dan menggetarkan hati, lewat Firman Allah إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنْسَانُ. إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.” Amanah yang dibebankan pada manusia ini mengandung arti bahwa pihak pemberi amanah yaitu Tuhan percaya dan mengharapkan si pemegang amanah akan melaksanakannya sesuai dengan keinginan pemberinya, dan bukan sebaliknya seturut kehendak nafsu manusia sendiri. Nah! Kesanggupan manusia untuk menerima tugas atau amanah sebagai khalifah Allah di bumi tersebut mengandung resiko dan akibat yang luas. Sebab manusia secara fitrah membawa potensi baik sekaligus potensi buruk. Potensi baik memungkinkan manusia menjadi berguna, bermanfaat bagi manusia, hewan dan alam. Namun potensi buruk memungkinkan dirinya melakukan pengrusakan dan kejahatan di bumi dan alam raya yang menjadi obyek sekaligus media menerima amanat ini tidak mudah mengamalkannya, namun disebabkan amanat ini pula manusia menjadi berderajat lebih tinggi ketimbang malaikat karena manusia dapat berbuat lebih daripada malaikat dengan modal kemerdekaanya serta pengetahuannya tentang kehendak Allah melaui pembacaan atas wahyu. Oleh karena itu, untuk dapat mengetahui kehendak Tuhan, manusia diberi wahyu yang dibabarkan di dalamnya mengenai apa yang diinginkan Tuhan agar diwujudkan oleh manusia di muka bumi ini. Dengan demikian tugas kekhalifahan oleh manusia, sudah dibekali oleh Allah rambu-rambu jalan bernama petunjuk wahyu supaya dapat melaksanakannya dengan optimal sesuai apa yang di kehendaki sang pemberi amanat. Sejarah manusia modern yang mengemuka dewasa ini membuktikan bahwa peradaban yang dihasilkan, ternyata sebagian besar telah melenyapkan harapan akan kesuksesan tugas yang dipikulkan di pundak mereka, tidak sukses mewujudkan kehidupan yang tertata dan terkelola dengan harmonis melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di satu sisi Ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai produk kekhalifahan memang menjadi bukti otentik bagi kemudahan dan kenyamanan manusia hidup di bumi ini. Namun di sisi lain Sebaliknya, dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dihasilkan, manusia menjadi makhluk yang aneh dengan saling bermusuhan antar sesama. Melakukan pencemaran dan perusakan ekosistem alam akibat teknologi-teknologi yang tidak ramah lingkungan. Para hadirin yang berbagia, supaya hasil teknologi dan sains yang merupakan perwujudan kreasi Kekhalifahan tidak menjadi senjata makan tuan yang merugikan bagi manusia sendiri serta tidak merusak ekosistem lingkungan, maka kita haruslah menyadari bahwa betapapun hebat dan canggihnya segala penemuan industri dan teknologi, namun itu bukanlah tujuan, melainkan sebatas sebagai sarana dalam mencapai tujuan. Adapun tujuan itu adalah menakhlukkan rintangan dan kesulitan perjalanan hidup yang diakibatkan oleh kebodohan dan kelemahan manusia, memanfaatkan segala sumber daya alam yang tersedia serta mempergunakannya untuk tujuan-tujuan sehat yang berfaidah, dan bukannya justru untuk berbuat kejahatan di muka bumi. Penemuan listrik, mobil, pesawat terbang, kapal, radio, televisi, internet, hp, media sosial dan sejenisnya, semua itu semestinya kita jadikan sebagai sarana, perantara dan wasilah dalam menggapai tujuan, jadi bukan dianggap tujuan itu sendiri dalam menggunakannya. Oleh karena itu kita bisa menilai baik atau buruk, berguna atau berbahaya, terhadap semua sarana produk teknologi dan hasil sains itu, diukur dari baik atau buruknya tujuan pemakainya. Lalu penemuan media-media komunikasi mutakhir dengan segala kecanggihanya yang mengagumkan seyogianya digunakan secara benar sesuai fungsinya. SMS, Facebook, BB, dan Telefon dipakai untuk menjalin hubungan baik dengan keluarga yang jauh, teman, rekan kerja dan siapapun, di samping untuk melancarkan urusan bisnis dan pekerjaan. Internet kita maksimalkan untuk menggali informasi yang dibutuhkan, mengakses pengetahuan yang up to date serta memublikasikan karya-karya yang bermanfaat. Facebook, Twitter dan media sosial lainnya bukan hanya untuk mengerjakan hal-hal yang tak berguna tiada manfaatnya seperti mengerumpi tanpa batas, menggunjing aib orang lain, memposting foto narsisnya, membuang waktu dengan bermain game dan lain sebagainya. Kegiatan macam ini jelas kontra produktif dengan maksud tujuan diciptakanya alat-alat teknologi komunikasi ini. Siapa yang terlena pada alat-alat sarana ini sembari lupa akan maksud tujuannya dia bagaikan orang yang sibuk memakai helm tapi tak mengendarai motor. Atau laksana membangun garasi mewah tapi tak punya mobilnya. Bagaimanapun manusia selaku khalifah Tuhan sangat perlu dan membutuhkan semua kecanggihan teknologi dan penemuan mutakhir ilmu pengetahuan dan sains demi mencapai keberhasilan dalam menjaga, mengurus, merumat dan mengeramut alam yang kita diami ini, selagi manusia yang memakainya masih berpedoman pada etika dan moral agama. Toh jika ternyata ilmu pengetahuan dan produk teknologi tersebut ternyata mengakibatkan ekses-ekses negatif dan merusak, itu bukan salah alat-alat teknologinya, tapi manusia penggunanyalah yang error, bermental biadab, barbar, lantaran jauh dari pedoman etika dan moral tuntunan sebagai penutup, kita berharap semoga kita yang telah diamanahi tanggung jawab sebagai Khalifah Allah mampu melaksanakan dan menjalankannya dengan baik sesuai apa yang dikehendaki oleh Allah. Dan agar berhasil mengamalkannya maka menjadi kewajiban bagi kita dalam menjalani kehidupan di alam dunia ini untuk senantiasa berpegang teguh pada ajaran Al-qur'an, Sunnah Nabi dan dawuh para Ulama solih seraya berupaya meneladani nama-nama Allah yang indah yaitu Asmaul husna. Insa Allah dengan komitmen mentaati apa yang telah diatur oleh syariat agama, manusia tidak akan menyeleweng dan menyimpang dari tugas tanggungjawabnya selaku pemimpin, pengelola dan pemakmur di bumi ini. Demikianlah khotbah kali ini, semoga hal ini dapat menjadi bahan renungan yang mendalam, bagi kita semua اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ والذِّكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ IIاَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَاَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْM. Haromain
Banyak orang mungkin bertanya-tanya apa tujuan di balik perintah mengadakan perjalanan di muka bumi. Apakah hanya untuk bersenang-senang atau ada tujuan lain yang lebih penting? Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa tujuan di balik perintah mengadakan perjalanan dan bagaimana perjalanan dapat mempengaruhi hidup kita secara positif. Menjelajahi Tempat Baru Tujuan utama dari perintah mengadakan perjalanan adalah untuk menjelajahi tempat baru. Dengan bepergian ke tempat yang belum pernah dikunjungi sebelumnya, kita dapat memperluas pengetahuan kita tentang dunia dan melihat keindahan alam yang berbeda dari tempat asal kita. Tidak hanya itu, perjalanan juga memberi kita kesempatan untuk belajar tentang budaya yang berbeda dan mengalami gaya hidup yang berbeda dari yang kita kenal. Ini dapat membantu kita memperluas pemahaman kita tentang dunia dan menghargai perbedaan budaya. Mendapatkan Pengalaman Hidup Perjalanan juga dapat memberi kita pengalaman hidup yang berharga. Dengan melakukan perjalanan, kita dapat mengatasi ketakutan dan tantangan yang mungkin tidak kita hadapi di tempat asal kita. Kita juga dapat belajar untuk beradaptasi dengan situasi yang tidak terduga dan mengembangkan keterampilan sosial yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Semua pengalaman ini dapat membantu kita tumbuh sebagai individu yang lebih kuat dan mandiri. Meningkatkan Kesehatan Mental dan Fisik Perjalanan juga dapat membantu meningkatkan kesehatan mental dan fisik kita. Dengan menjauh dari rutinitas sehari-hari, kita dapat mengurangi stres dan merasa lebih rileks. Kita juga dapat meningkatkan kesehatan fisik kita dengan melakukan kegiatan fisik seperti hiking, berenang, atau berjalan-jalan. Ini dapat membantu kita tetap aktif dan sehat selama perjalanan kita. Menginspirasi Kreativitas Perjalanan juga dapat menginspirasi kreativitas kita. Dengan melihat keindahan alam yang berbeda dan mengalami budaya yang berbeda, kita dapat memperoleh ide-ide baru dan melihat dunia dari perspektif yang berbeda. Ini dapat membantu kita dalam pekerjaan kita atau bahkan dalam kehidupan sehari-hari. Mengalami keindahan alam yang berbeda atau melihat seni yang berbeda dapat membantu kita melihat kecantikan dalam hal-hal yang mungkin tidak kita perhatikan sebelumnya. Menjalin Hubungan Baru Perjalanan juga dapat membantu kita menjalin hubungan baru. Dengan bertemu orang-orang baru di tempat-tempat yang berbeda, kita dapat memperluas jaringan sosial kita dan belajar tentang kehidupan orang-orang di tempat lain. Ini dapat membantu kita dalam pekerjaan atau bahkan dalam kehidupan pribadi kita. Bertemu orang-orang baru juga dapat membantu kita memperoleh perspektif yang berbeda tentang hidup dan membuat kita menjadi individu yang lebih terbuka dan toleran. Kesimpulan Ada banyak tujuan di balik perintah mengadakan perjalanan di muka bumi. Dari menjelajahi tempat baru hingga mendapatkan pengalaman hidup yang berharga, perjalanan dapat mempengaruhi hidup kita secara positif dan membantu kita tumbuh sebagai individu yang lebih baik. Jadi, jika Anda belum pernah melakukan perjalanan sebelumnya, cobalah untuk merencanakan satu. Anda mungkin terkejut dengan betapa bermanfaatnya perjalanan dapat bagi hidup Anda.Gtx2.