Tigacara untuk berjalan dalam rencana Tuhan, melalui: 1) Mengenal kehendak Tuhan (Kolose 1:9-12; Filipi 4:8-9). 2) Meminta Kehendak Tuhan ( (1 Petrus 2:1-4). 3) Memprioritaskan Kehendak Tuhan (Filipi 4:8-9). Setelah mendengar khotbah ini, diharapkan kita jadi tahu atau memahami cara untuk masuk dalam rencana Tuhan dan mempraktekkannya.
Ilustrasi orang berdoa umat katolik. Foto ShutterstockMinggu 11/6/2023, umat Katolik di seluruh dunia serentak merayakan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus. Peringatan hari spesial ini dikenal juga dengan sebutan Corpus Christi yang dirayakan untuk menghormati sakramen ekaristi atau perjamuan Raya Tubuh dan Darah Kristus memberikan kesempatan bagi umat Katolik untuk merenungkan dan menghargai kehadiran Yesus Kristus. Hari spesial ini diperingati setiap tahun pada hari Kamis setelah Hari Raya Tritunggal dari situs Catholic Culture, pada perayaan ini umat Katolik memuliakan ekaristi sebagai sakramen yang diberikan Yesus kepada murid-Nya di perjamuan terakhir. Ekaristi tersebut menjadi inti dari ibadah Misa, terdapat roti dan anggur yang dikonsekrasikan oleh imam menjadi tubuh dan darah Kristus. Agar bisa memaknai perayaannya, simak penjelasan lengkap tentang Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus berikut Hari Raya Tubuh dan Darah KristusIlustrasi anak berdaoa bersama alkitab katolik. Foto Shutter StockHari Raya Tubuh dan Darah Kristus merupakan momen yang tepat bagi umat Katolik untuk menghormati dan merayakan kehadiran Kristus. Umat Katolik percaya bahwa dalam sakramen ini, Yesus hadir secara nyata dalam bentuk yang ini seringkali diwarnai dengan prosesi Ekaristi, di mana komunitas berjalan bersama dengan hosti yang telah dikonsekrasikan. Kemudian, mereka mengiringinya dalam doa dan ini menggambarkan iman yang kuat akan kehadiran Kristus di dalam Ekaristi. Dalam prosesinya, umat Katolik memperlihatkan penghormatan dan kesetiaannya kepada Raya Tubuh dan Darah Kristus telah menjadi tradisi yang kaya dalam Gereja Katolik. Perayaan ini pertama kali diperkenalkan oleh Uskup Liege, Santo Yulius I pada tahun perayaan ini menyebar dengan sangat cepat ke Gereja Katolik seluruh dunia. Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus menjadi perayaan yang sangat dihormati oleh umat beragama Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus ini tidak terlepas dari kisah Yesus bersama para mengajak mereka yang baru kembali dari tugas perutusan ke tempat sunyi bernama hari mulai malam, para murid meminta Yesus menyuruh orang banyak agar pergi membeli makanan dan mencari penginapan ke desa-desa sekitar. Yesus menantang para murid menanggapi kebutuhan orang yang telah diutus harus terlibat lebih nyata dalam pelayanan Yesus. Para murid tidak tahu harus berbuat apa, sebab mereka hanya memiliki lima roti dan dua ekor ikan sebagai bekal katolik. Foto pixabayYesus mengambil roti dan ikan itu, menengadah ke langit, mengucap berkat, memecah-mecah dan membagikannya. Dia menyediakan makanan bagi orang banyak hanya dari lima roti dan dua semua makan sampai kenyang dan masih ada sisa 12 bakul, lambang kelimpahan berkat Allah. Ini adalah lambang ke-12 suku Israel yang akan dilayani oleh para ini dimaksudkan untuk mengajarkan sesuatu yang berkaitan erat dengan misi perutusan. Dijelaskan dalam Majalah Keuskupan Agung Medan Tahun ke-41, para murid diajarkan untuk berbagi dengan orang yang berkat Yesus, lima roti dan dua ikan cukup untuk bekal banyak orang. Jumlah yang sedikit tersebut bisa menjadi sebuah kelimpahan di tangan Tuhan karena dibagikan secara Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus diperingati?Apa makna perayaan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus?Apa nama lain Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus?Tuhanakan memunculkan keberhasilan, kesuksesanm keuntungan dan hal-hal yang besar bagi kita. Karena itu bertahanlah, tetaplah kuat di dalam Tuhan, jangan mundur, jangan kecewa, Dia sudah menyiapkan berkat-berkat untuk kita. Bersama Tuhan kita akan cakap menanggung segala perkara dan bersama dia kita akan melakukan perkara-perkara yang besar.
“–sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat” 2 Korintus 57. Kata dalam bahasa Yunani yang digunakan Paulus di dalam 2 Korintus 57 adalah peripateo yang berarti melangkah berkeliling dari satu tempat ke tempat lain atau berjalan kaki. Hal ini dapat kita mengerti karena pada saat itu, Paulus melakukan pelayanan dengan berjalan kaki menuju ke Palestina, Asia Kecil, dan beberapa kota di Eropa. “Peri” berarti berkeliling, dan “pateo” berarti melangkah. Apakah kita perlu berjalan dengan iman? Paulus menggunakan istilah hidup karena percaya iman. Kita hidup dengan apa yang kita ketahui, dan bukan dengan apa yang kita lihat. Manusia memiliki lima indra penglihatan, perasa, peraba, penciuman, dan pendengaran. Namun, ada indra keenam yang hampir pasti dimiliki oleh semua manusia perasaan rohani yang dengannya kita berkomunikasi dengan Allah. Saya tidak melihat, menyentuh, merasa, mencium, atau mendengar Allah, tetapi saya sudah pasti berkomunikasi dengan-Nya. Komunikasi ini pasti terjadi karena kita memiliki roh yang bersatu dengan Roh-Nya. “Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh. Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani”1 Kor. 213-14. Paulus membandingkan perasaan rohani dengan perasaan fisik yang ia miliki, “Tetapi seperti ada tertulis “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.” Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah”1 Kor. 29-10. Memang ada saat-saat di mana hubungan manusia terputus dari hubungannya dengan Roh Allah. Sebaliknya, segera setelah manusia menerima keselamatan–kita “dilahirkan kembali,”–kita kembali terhubung dengan Allah yang menjadi penuntun dan penolong dalam kehidupan kita. Pada titik itu, kita mulai mendengar dan mengerti apa yang dikatakan Allah kepada kita. Kita mulai melihat kehidupan dari sudut pandang ilahi-Nya ketimbang melihat terbatas hanya kepada sudut pandang manusiawi saja. Ilustrasi Berjalan Dengan Iman Ada kisah mengenai seekor kijang di Afrika yang mampu melompat setinggi 3 meter dan melewati jarak hampir 9 meter. Namun, binatang ini dapat dengan mudah dikurung di dalam kebun binatang yang dikelilingi oleh pagar-pagar tertutup dengan tinggi tak lebih dari 1 meter. Harusnya mereka dapat dengan mudah melompati pagar itu untuk lari bukan? Namun, pada kenyataannya mereka tidak akan melompat jika mereka tidak dapat melihat di mana mereka akan mendarat. Mereka tidak mengetahui bahwa bumi ini sama di luar maupun di dalam pagar. Akibatnya, mereka akan terus terkurung di dalam kandang karena terbatas hanya pada apa yang mereka lihat. Mungkin kisah di atas bisa menjadi contoh perbedaan antara penglihatan manusiawi dan penglihatan rohani. Secara manusia, mungkin kita tidak dapat melompati tembok masalah–karena kita tidak tahu pasti di mana kita akan mendarat nantinya. Namun, dengan indra rohani kita, kita dapat memutuskan untuk melompati tembok masalah itu. Kita tidak tahu ada apa dibalik tembok itu, namun kita yakin karena Allah telah melihatnya. Ia tidak akan pernah memanggil kita untuk pergi ke tempat atau melakukan sesuatu yang tidak benar. Apakah itu beberi kita mengabaikan akal sehat kita? Lantas apa gunanya kelima indra kita yang lain itu? Jawabannya tentu saja tidak. Allah memberikan kita kelima indra itu sebagai penerima–pintu gerbang informasi ke dalam kehidupan kita. Inti dari berjalan dengan iman adalah berjalan dengan tidak dibatasi oleh informasi-informasi itu. Berjalan dengan iman juga bukan berarti hidup irasional atau tanpa pertimbangan, melainkan berjalan dengan menambahkan sudut pandang Allah ke dalam sudut pandang kita. Pertimbangan ilahi ini yang melampaui pertimbangan manusiawi kita. Saya akan menceritakan kisah lain yang memudahkan pemahaman kita. Ada sebuah peristiwa kebakaran di daerah New York, Amerika. Kebakaran ini terjadi di sebuah apartemen bertingkat di mana seorang anak perempuan yang buta sedang berada di jendela lantai empat gedung tersebut. Sayangnya, keadaan yang tidak memungkinkan memaksa anak itu harus lompat ke bawah agar dapat selamat. Para petugas pemadam kebakaran datang dengan sebuah jaring raksasa dan menyuruh anak perempuan tersebut untuk lompat ke jaring–jaring yang tidak dapat dilihatnya. Tentu saja anak itu terdiam di pinggir jendela, di mana api mulai merambat ke sekitarnya. Tiba-tiba ayah dari anak perempuan ini tiba di bawah dan langsung berteriak kepada putrinya. Ia mengatakan bahwa ia ada di bawah sana menunggu sang anak melompat. Saat itu adalah saat yang paling tidak masuk akal bagi seorang anak buta untuk melompat–namun ia melompat juga. Dengan tenang ia melompat dan tiba di jaring tanpa terluka sedikit pun. Lantas, apa yang mengubah situasi itu? Mungkin hanya suara sang ayah yang ia kenal. Suara yang ia percayai sepenuhnya suara ayahnya yang selalu inginkan yang terbaik bagi dirinya. Ketika ia percaya akan hal ini, semuanya berubah drastis. Mungkin ia sudah mati terbakar bersama dengan gedung itu, namun kini ia tetap hidup. Yang tidak masuk akal menjadi masuk akal ketika ia menambahkan sudut pandang kepercayaan kepada bapanya. Terkadang kita seperti anak perempuan yang buta itu. Ia benar-benar buta, seperti kita yang terdiam di salah satu sisi kehidupan, tidak melakukan apa pun yang tidak dapat kita lihat atau apa yang tidak kita mengerti. Hanya ketika kita percaya kepada suara Bapa, barulah kita memiliki kemampuan untuk tenang dan mengetahui bahwa kita akan aman. Ia dapat menjelaskan bahwa meski pun kita tak melihat, ada sesuatu yang indah di sana. Namun, kita harus berjalan melaluinya meski pun rasanya tidak mungkin atau terlalu beresiko. Itulah yang disebutkan berjalan dengan iman. Siapkah teman-teman berjalan maju? Berjalan dengan Iman pada Tuhan Allah? Recommended for youBERJALANBERSAMA TUHAN SETIAP HARI. Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk (Kej. 3:8) Tuhan yang "berjalan-jalan" di taman menggambarkan sebuah relasi, kedekatan, dan keakraban. Sering kali kita seperti Adam dan Hawa. Kita ingin Tuhan dekat dengan kita karena kita 📖Mazmur 9010“Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.” Kita mungkin sering mempersiapkan semasa hidup saat ini di bumi seperti asuransi jiwa, warisan dan lain sebagainya. Tapi, pernahkah kita mempersiapkan kehidupan setelah kita meninggalkan hidup di bumi ini? Kita menyadari bahwa hidup ini singkat, yang dinyatakan akan hilang lenyap, kiranya dapat kita jalani dengan penuh makna. Berjalan bersama dengan TUHAN, membuat kita siap dalam segala keadaan sehingga kematian bukan momok yang ingin dihindari oleh setiap orang, tetapi merupakan jalan kehidupan kekal yang telah disediakan Tuhan bagi kita. Misi Berjalan bersama TUHAN Doa Tuhan, kami sering kali masih takut ketika memikirkan bagaimana akhir hidup kami, tetapi kami percaya berjalan bersamaMU akan menguatkan iman dan percaya kami sehingga kami tidak merasa takut lagi tetapi lebih mengarahkan hidup kami untuk kemuliaan namaMU. Didalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin. Gambar/ilustrasi/cover Disusun oleh Tim Task Force Doa & Konseling Kristen Majelis Pendidikan Kristen di Indonesia MPK Indonesia Pedalaman Alkitab renungan Renungan Kristen Rohani Post navigation
MilikiKerinduan Untuk Berjalan Bersama Tuhan. Umum April 24, 2010 SEM 53. berjalan bersama Tuhan 1 pelita hidup 11. "Bila engkau berjalan langkahmu tidak akan terhambat, bila engkau berlari engkau tidak akan tersandung.". Amsal 4:12 Bacaan Alkitab : Keluaran 33:15-18 (15) Berkatalah Musa "Bila engkau berjalan langkahmu tidak akan
Bacaan Firman Tuhan Mazmur 121 1b-7 Para peziarah yang melakukan perjalanan naik ke Yerusalem maupun kembalinya mereka ketempat kediamannya memperlihatkan kesulitan dan bahaya dalam perjalanan yang mereka lalui bisa saja ada bahaya maupun bencana yang mengusik keselamatan mereka. Namun demikian, walaupun pikiran seperti itu muncul, mereka dengan yakin dan penuh sukacita menyatakan “Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi”. Mazmur ini memperlihatkan keyakinan pada perlindungan Tuhan yang pasti kepada umat yang sedang berjalan menuju maupun kembali dari rumah Tuhan’. Bahwa umat yang mengarahkan tujuan dan yang mengawali hidupnya kepada Tuhan akan mendapatkan perlindungan. Sukacita dan kebahagiaan orang percaya dalam menjalani kehidupannya adalah karena iman kepada Tuhan satu-satunya sumber kehidupan, yang tidak pernah telelap untuk menjaga dan yang senantiasa menuntun disisi umatNya. Melalui Mazmur ini kita belajar bagaimana umat Allah yang melakukan perjalanan ziarah tanpa ragu dan bersungut-sungut. Iman menjadi andalan perjalanan hidup umat yang percaya kepada Tuhan yang berkuasa atas segala sesuatu, betapapun sulit dan berbahayanya jalan yang akan dilalui. Semangat umat Allah dalam perjalanan ziarah yang dilakukannya mengajar dan mengingatkan kita pada kuasa Allah. Walaupun kita tidak bisa melihat bahaya maupun kesulitan yang dapat menghalangi perjalanan kehidupan kita, namun kuasa Allah akan bekerja menyelamatkan dan memberikan yang terbaik kepada setiap orang yang melangkahkan kehidupannya dengan iman teguh kepada Tuhan. Seperti perjalanan ziarah yang harus menghadapi tantangan bahaya sebelum tiba di kota Allah. Demikian halnya perjalanan kehidupan kita, bahwa hanya Tuhan satu-satunya penyelamat yang sejati yang menciptakan alam semesta. Walaupun ada banyak tawaran-tawaran keselamatan yang dicoba diberikan oleh manusia, namun itu bukanlah keselamatan yang sejati. Kuasa Allah yang sejati telah diperlihatkan pada kita di dalam Yesus Kristus, yang menjadi juruselamat kehidupan kita yang abadi. Hidup orang percaya kepada Kristus bukanlah hidup yang di lingkupi ketakutan dan kekawatiran, tetapi hidup orang percaya adalah hidup orang-orang yang bersukacita dan semangat mengandalkan kuasa Allah.Suatusore Tuhan Yesus bersama para muridnya menyeberangi Danau Galilea. Karena kelelahan setelah seharian melayani, Tuhan Yesus pun tertidur di geladak kapal. kita dapat bersukacita apabila berjalan bersama Tuhan Yesus. Dan, karena kita tahu bahwa Bapa surgawi yang setia akan tinggal bersama kita sampai akhir perjalanan di bumi ini, kitaPosted at 1514h in Sermon 0 Comments Kejadian 521-24, Ibrani 115, Yesaya 431-7 Ungkapan berjalan dengan Allah’ merupakan bagian dari kosa kata Kristen. Tapi apakah artinya? Kejadian mengatakan bahwa Henokh hidup bergaul dengan Allah. Ibrani mengatakan bahwa Tuhan berkenan terhadap Henokh dan Henokh tidak ditemukan karena Allah telah mengangkatnya. Apakah artinya berjalan dengan Tuhan? Ketika kita berpikir tentang berjalan, kita berpikir tentang tindakan sukarela. Alkitab mengatakan bahwa Henokh berjalan dengan Allah, bukan Henokh diseret oleh Allah. Berjalan juga menandakan gerakan dan juga menandakan kemajuan. Jadi kata berjalan’, membuat kita memikirkan tindakan sukarela yang menggerakkan kita untuk melangkah ke depan. Dalam kitab Kejadian, kalimat berjalan dengan Allah’ digunakan untuk menunjukkan hubungan yang berkelanjutan dan keintiman. Kalimat ini digunakan sebagai metafora untuk hubungan yang nyata dan berarti dengan Tuhan. Amos 33 – Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji? Berjalan dengan orang lain menunjukkan adanya kesepakatan bersama. Tidak mungkin untuk berjalan dengan seseorang kecuali Anda setuju pada tiga hal Tempat yang akan dicapai tujuan – PLACE Jalur yang akan dilewati arah – PATH Kecepatan di mana anda berjalan proximity – PACE Tempat Place Ilustrasi konflik kepentingan antara pria dan wanita ketika mereka pergi ke mal – pria ke toko elektronik dan wanita ke toko sepatu. Kita bisa pisah sementara, pergi ke tempat kita inginkan dan kemudian bertemu lagi nanti. Tapi kehidupan Kristen adalah tentang berjalan dengan Allah, bukan untuk berpisah dan pergi dengan cara kita sendiri untuk sementara waktu. Untuk berjalan dengan Allah, kita harus bertanya kepada diri sendiri Apakah kita menuju ke tempat yang Allah tuju? Bergerak ke arah Allah bergerak? Apakah kita sepakat pada tujuan akhir Allah? Memahami apa yang paling penting bagi Allah akan membantu kita mengetahui apakah atau tidak kita telah sepakat pada tujuan yang kita jalani bersama-Nya. Jika kita berencana untuk berjalan dengan seseorang seumur hidup kita, kita akan ingin tahu apa yang yang paling penting baginya. Karena apa yang penting baginya akan menjadi penting bagi kita. Apa hal yang paling penting bagi Tuhan? Kemuliaan-Nya! Yesaya 428 – “Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung.” Roma 1136 – Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya. Yesaya 436-7 – “Aku akan berkata kepada utara Berikanlah! Dan kepada selatan Jangan tahan-tahan! Bawalah anak-anak-Ku laki-laki dari jauh, dan anak-anak-Ku perempuan dari ujung-ujung- bumi, semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang kubentuk dan yang juga Kujadikan!” Kemuliaan Allah adalah hal yang paling penting bagi-Nya. Kemuliaan-Nya lebih penting daripada anda, bumi dan seluruh ciptaan. Allah mengasihi dan peduli kepada anda lebih dari anda pernah bisa mencintai dan mengasihi diri sendiri tetapi dunia tidak berputar di sekitar anda. Nilai tertinggi Allah adalah Allah. Dia tahu bahwa Dia adalah Allah dan jika anda tahu bahwa Anda adalah Tuhan, anda tidak punya pilihan selain menjadikan diri anda pusat dari segalanya. Dengan membuat kemuliaan-Nya tujuan akhir, Dia tidak egosentris tetapi penuh kasih. Semua dari kita diciptakan menurut gambar Allah dengan magnet tarik Allah dalam hati kita yang hanya bisa dipuaskan oleh Allah. Kita diciptakan untuk kemuliaan-Nya dan kita tidak akan menemukan kepuasan di tempat lain. Tuhan berkata kepada kita, “Anda tidak cukup baik untuk memuaskan anda. Hanya AKU yang bisa.” Dengan membuat kemuliaan-Nya tujuan akhir, Tuhan sedang mengasihi kita. Kemuliaan-Nya adalah kepuasan dan kepenuhan dari semua keinginan kita dan untuk membiarkan kita berhenti dengan sesuatu yang lebih rendah adalah tindakan tidak mengasihi. Semua ciptaan menceritakan kemuliaan Allah. Tuhan terus mengekspos kekuatan kreatif-Nya kepada siapa pun yang membuka matanya. Fakta bahwa tubuh kita dapat berfungsi dengan baik kita dapat menghirup oksigen dan menghembuskan karbon dioksida; bahwa kita bisa mencicipi kekayaan rasa dalam makanan yang kita konsumsi; bahwa otot dan tulang kita bekerja secara harmonis dalam memungkinkan kita untuk bergerak; bahwa kita memiliki otak untuk menyimpan dan mencerna informasi dan mengirim sinyal ke sistem saraf kita; itu semua berbicara tentang Allah. Setiap matahari terbenam, setiap langit biru yang cerah, setiap gelombang laut, sinar bintang di malam hari, adalah undangan Allah yang besar untuk mengatakan “Aku ada disini!” Manusia mengagumi kemegahan ciptaan tetapi kehilangan Sang Pencipta. Kita diciptakan untuk memuliakan Tuhan tetapi kita berjalan menjauh dari-Nya. Masalahnya adalah bahwa kita dilahirkan dalam dosa dan mulai menyembah ciptaan daripada Allah. Roma 125 berkata demikian – Mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji selama-lamanya, amin. Menikmati hal-hal yang Allah telah ciptakan bukanlah dosa, tetapi ketika kita mengangkat ciptaan ke tempat tertinggi di hati kita, kita sudah mencurangi Allah dan diri kita sendiri. Kita bermegah dengan ciptaan daripada Sang Pencipta. Penciptaan adalah karunia dari Sang Pencipta untuk menunjukan kebaikan-Nya dan membawa kemuliaan bagi nama-Nya. Jadi berjalan dengan Allah, itu berarti bahwa pertama-tama kita harus setuju dengan tempat tujuan akhir – kemuliaan-Nya. Jalur Path Kita tidak hanya perlu menyepakati tempat, tapi kita juga harus menyepakati jalur yang akan kita jalani bersama Tuhan. Anda dapat pergi ke tempat yang sama dengan seseorang tetapi anda dapat mengambil jalur yang berbeda. Tapi berjalan dengan Allah berarti bahwa kita tetap berada di jalur yang sama dengan Allah. Bagaimana caranya agar kita tetap berada di jalur Allah? Dengan mengetahui dan menerapkan Firman Tuhan. Mazmur 119105 – Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Apakah yang Firman Tuhan katakan tentang kehidupan anda? Keluarga anda? Pekerjaan anda? Hobi anda? Hubungan anda? Mulailah untuk hidup sesuai dengan ajaran yang anda temukan dalam Firman Tuhan dan anda akan menemukan diri anda di jalur yang benar, dengan Firman menerangi jalan anda. Ambil ajaran Allah satu per satu setiap kali itu bersangkutan dengan kehidupan anda. Sesuaikan hidup anda sesuai Firman dan anda akan berada di jalan yang benar. Tuhan ingin memimpin anda di setiap pilihan dalam kehidupan sehari hari. Dia ingin mempunyai hubungan pribadi yang intim. Sebagian besar waktu, kita terobsesi untuk mengetahui hal-hal yang tersembunyi dari kehidupan. Siapa yang akan saya nikahi? Di mana saya harus hidup? Pekerjaan mana yang harus saya ambil? Kita mencoba untuk mencari tahu kehendak Tuhan yang tersembunyi dan mengabaikan kehendak Allah yang tertulis. Berhentilah mencoba untuk mengetahui apa yang tersembunyi dari kita dan mulai melakukan apa yang sudah ditunjukan kepada kita. Sewaktu kita menerapkan apa yang Tuhan sudah tunjukan, Tuhan akan mengarahkan jalan anda untuk hal hal yang tersembunyi. Sering kali, Dia akan memimpin kita melalui tempat yang kita tidak suka. Yesaya 432-3 – “Apabila engkau menyebrang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau. Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, Yang Mahakudus, Allah Israel, Juruselamatmu.” Bahasa aslinya bukanlah apabila tetapi sewaktu. Jalan Allah akan sering memimpin kita melalui air, sungai dan api tetapi janji-Nya adalah bahwa Dia ada bersama kita sepanjang jalan. Kecepatan Pace Untuk berjalan dengan Tuhan, pertama-tama kita harus setuju atas tempat, atas jalur, dan juga kecepatan. Ini berarti kita tidak maju lebih cepat dari Tuhan atau ketingalan di belakang, tapi tinggal dekat. Salah satu godaan terbesar dalam hidup adalah untuk mendahului Allah. Kita mendahului Allah dalam keuangan kita dan itu mengakibatkan hutang. Kita mendahului Allah dalam hal hubungan dan mengakibatkan kekacauan dan kehancuran pernikahan. Untuk menyetujui kecepatan berarti kita bergerak ketika Allah bergerak dan kita berhenti ketika Allah berhenti. Kita berada di dekat Tuhan dalam setiap situasi. Masalah utama dengan berada di dekat dengan Tuhan adalah kita tidak ingin berada dekat dengan-Nya. Bukan berarti kita tidak setuju dengan tempat dan jalur yang kita tempuh, tetapi kita seringkali gagal melebihi dari yang kita mau akui. Sulit bagi kita untuk percaya bahwa Tuhan ingin berjalan bersama kita, bahwa Dia benar-benar menyukai dan menikmati kita. Apa yang bisa lebih memberatkan daripada menempuh perjalanan hidup dengan seseorang yang tidak menyukai Anda? Yesaya 431 – Tetapi sekarang, beginilah firman TUHAN, yang menciptakan engkau, hai Yakub, yang membentuk engkau, hai Israel “Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku.” Sebelum kita melakukan sesuatu yang baik atau buruk, Allah sebelum dunia dijadikan memilih kita di dalam Kristus. Kita dibenarkan bukan karena perbuatan kita tetapi karena iman kita! Injil bukanlah bahwa kita baik tetapi bahwa Tuhan adalah baik. Allah tahu kita tidak akan berhasil sendirian. Itu sebabnya Dia mengirimkan Kristus sebagai pengganti di tempat kita sehingga Allah dapat menebus kita dan menyebut kita kepunyaan-Nya. Injil menyatakan bahwa saya begitu buruk sehingga Yesus harus mati bagi saya, tapi saya sangat dikasihi sehingga Yesus rela melalukanya. Ketika kita percaya pada salib, kebenaran Yesus menjadi milik kita. Identitas kita tidak lagi ditemukan dalam diri kita sendiri tetapi di dalam Kristus. Karena iman, Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia memperoleh kesaksian bahwa ia berkenan kepada Allah. Kita juga, dengan iman, ditemukan di dalam Kristus dan kesaksian yang sama yang diberikan kepada Yesus diberikan kepada kita – “Akulah anaknya yang Dia kasihi dan kepadaku Dia berkenan.” Jika saya ada di dalam Yesus, maka Bapa-Ku tidak marah dengan aku tetapi Dia berkenan terhadap aku. Bapa-ku menyukaiku dan menikmati keberadaanku! Dan aku tidak akan mengalami kematian kekal karena salib Kristus telah memberi aku hidup yang kekal. Ilustrasi Pertama kali menggendong Elle tidur. Lengan sakit tapi tidak akan membiarkan Elle turun -. Sukacita menjadi seorang paman. Betapa jauh lebih besar sukacita yang Bapa miliki pada anak-anak-Nya yang menemukan kepuasaan di tangan-Nya. Yesaya 463-4 – “Dengarkanlah Aku, hai kaum keturunan Yakub, hai semua orang yang masih tinggal dari keturunan Israel, hai orang-orang yang Kudukung sejak dari kandungan, hai orang-orang yang Kujunjung sejak dari rahim. Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukanya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.” Berjalan dengan Tuhan dimulai dengan menyadari bahwa Dia telah datang terlebih dahulu kepada kita untuk berjalan bersama kita. Saya tidak akan pernah cukup baik untuk mencapainya tetapi Kristus telah datang kepada saya. Berjalan dengan Tuhan Tempat – kemuliaan Allah – Ibrani 13 – Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan – YESUS Jalur – Firman – Yohanes 114 – Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran – YESUS Kecepatan – Identitas – Kol 33 – Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama Kristus di dalam Allah – YESUS Yesus adalah tempat yang kita capai tujuan Yesus adalah jalur yang kita jalani jalan Yesus adalah kecepatan identitas